PEMETAAN GEOGRAFI INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN KERINCI SEBAGAI DASAR PERUMUSAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN UMKM YANG INOVATIF DAN BERDAYA SAING
Abstract
Hasil Pemetaan Geografi Industri Kecil di Kabupaten Kerinci sebagai Dasar Perumusan Kebijakan Pengembangan UMKM yang Inovatif dan BerdayaSaing bertujuan untuk memberikan gambaran potensi industri kecil / UMKMdari berbagai aspek usaha, untuk mengetahui Permasalahan apa yang dihadapi industri kecil/UMKM, dan untuk mengetahui prospek Industri kecil / UMKM sebelum dilaksanakan pemetaan dan setelah dilaksanakan pemetaan geografiindustrinya.Melalui pendataan potensi UMKM dengan hasil akhirnya akan didapatkan sebuah Peta Potensi Industri Kecil yang ada di kabupaten Kerinci, bekerjasama dengan memperluas jaringan Mitra terutama dengan Pemkab Kerinci, dianalisis dengan SWOT potensi dan kendala yang dihadapi UMKM serta selanjutnya dipublikasikan scarailmiah. Hasil penelitian melalui karakteristik responden dari ± 1500 sampel UMKM yang tersebar di 16 kecamatan pada 287 Desa/Kelurahan yang berjumlah total sampaidengantahun 2019 adalah 32.141 UMKM. UMKM inimenunjukkan bidang usaha yang bervariatif dan berlokasi terpusat (sentra),  Rata-rata tenaga kerja berpendidikan rendah SD dan SMP serta keberadaannya tidak kontinyu, karena banyak pekerja pada usaha kecil sebagai pekerjaan sampingan, rata-rata pekerja kurang memiliki pengalaman sebelumnya. Dari sisi permodalan umumnya modal milik sendiri bukan pinjam di bank atau kerjasama pihak lain, dan sebagian kecil pinjam di bank. Desain produk cenderung berubah, hanya meniru yang sudah ada di pasaran, minim inovasi, minim kreatifitas. Sedangkan bahan baku yang digunakan sebagian besar dari luar daerah dan sebahagian kecil lokal yang diperoleh melalui pembelian tunai, jarang membuat perjanjian secara tertulis  dengan supplier, alat produksi yang digunakan masih sederhana. Daerah pemasaran masih terbatas pada daerah sekitarnya, promosi masih kurang, kecenderungan melalui pemilik industri kecil dan penjual cepat puas bila produk terjual. Umumnya industry kecil memiliki percaya diri dan tingkat mandiri tinggi, hanya karena terbatas pengetahuan, industry kecil berkembangnya agak lambat. Selain itu kendala yang dihapi yaitu Modal dalam pengembangan terbatas, Sulit untuk mendapatkan karyawan yang terampil, Relatif lemah dalam spesialisasi. Adapun beberapa kebijakan dengan adanya hasil pemetaan geografi Industri di kabupaten Kerinci diharapkan pemerintah mampu mengatasi hal tersebut melalui Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif, Bantuan Permodalan Pemerintah, . Perlindungan Usaha Jenis-jenis Usaha Tertentu, Pengembangan Kemitraan, dan Pelatihan Pemerintah serta membentuk Lembaga Khusus, yaitu perlu dibangun suatu lembaga yang khusus bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan upaya penumbuh kembangan UMKM dan juga berfungsi untuk mencari solusi dalam rangka mengatasi permasalahan baik internal maupun eksternal yang dihadapi oleh UMKM.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Firdausy, C. M. (1997). Pengembangan Potensi Ekonomi Dari Pemberdayaan Ekonomi Rakyat di Biak. Jakarta: Analisis CSIS.
Geoffrey, G. (2013). Kewirausahaan Teori dan Praktek. Jakarta: Penerbit PPM.
Glueck, W. F., & Jauch, L. R. (2013). Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan (2nd-ed). . Jakarta: Erlangga.
Haryono, G., & Sari, A. E. (2018). Strategi Pemasaran Desa Wisata untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Kerinci. JURNAL EKONOMI SAKTI (JES), 7(1).
Kholmi. (2003). Penelitian Analisis Kendala yang dihadapi Usaha Kecil dan dalam upaya Pengembangan Usaha di Malang .
Marbun. (2013). Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil. Jakarta: Pustaka Binaman.
Sarmigi, E., & Andriadi, D. (2019). Analisis Penerapan Akuntansi Keperilakuan Terhadap Mahasiswa Akuntansi STIE Sakti Alam Kerinci. Jurnal Benefita LLDIKTI Wilayah X, 4(1), 51-69.
Singarimbun. (2008). Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Thomas, W., & Norman, M. (2017). Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil. Jakarta: Prenhallindo.
Viljoen, G. J. (2011). Molecular Diagnostic PCR Hand Book. Springer : IAEA-FAO (Fiat-Panis).
Wiwik, S., & Isnalita. (2003). Kajian Pemetaan Usaha Kecil Menengah dalam Rangka Pra Restrukturisasi. Majalah Ekonomi, 13(1).
DOI: https://doi.org/10.31846/jae.v8i3.317
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
e-Jurnal Apresiasi Ekonnomi Indexed by:
     Â